Senin, 31 Mei 2010

GAGAP

Gagap atau Shutering adalah anak yang mengalami kebiasaan bicara terputus-putus atau mengulang-ulang suku kata. Hal yang menyebabkan anak menjadi kebiasaan gagap sebagai berikut:
- kesulitan menemukan kata
Anak dibawah umur 6 tahun sedang mengembangkan keterampilan berbicara. Itlah sebabnya mereka tidak lancer dalam berbicara karena mereka sulit menemukan kata yang tepat untuk mengutarakan maksudnya. Dalam hal ini anak-anak binggung dalam mengutarakan perasaan yang dirasakannya sehinga yang muncul adalah perkataan yang diulang-ulang.
- tekanan dari orang tua dan lingkungan
Tekanan yang dilakukan orang tua dan orang lain adalah pada saat mereka sangat memperhatikan cara berbicara anak yang terputus-putus, hal ini akan menyebabkan anak menjadi gugup sehingga menjadikan kebiasaan gagap ini berlanjut bahkan dapat menetap. Berdasarkan para ahli, anak yang gagap terjadi karena pada saat dia berbicara orang tua dan orang-orang disekitarnya memperhatikan dia sehingga dia menjadi semakin gugup dan akhirnya muncullah gagap, ini akibat karena dia mengalami stress.
- hukuman yang terlalu keras
Anak yang sering dimarahi akan mengakibatkan hal ini terjadi. Adanya rasa ketakutan terhadap amarah orang tua serta hukuman yang dia dapatkan menyebabkan ketika mereka diajak bicara atau ditanya yang muncul adalah kata-kata yang terputus-putus dan akhirnya menentap menjadi kebiasaan.
Orang tua yang memiliki anak gagap dituntut untuk lebih sabar dalam mendampinginya. Dengan dilakukannya penanganan yang tepat maka kebiasaan ini akan berkurang atau menghilang. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menangani anak yang gagap dalam bicara, sebagai berikut
- hindari kekesalan dan kekhawatiran
Ketika anak sedang mencari kata-kata sering kali orang tua menunggu dengan kesal dan khawatir, walaupun perasaan kesal dan khawatir tidak diungkapkan kepada anak, anak sangatlah peka dalam hal itu. Hal ini menyebabkan anak menjadi gugup dan khawatir pada saat berbicara.
- merespon maksudnya bukan bicara
Ketika anak sedang mengungkapkan maksudnya tunggulah sampai ia menyelesaikannya kemudian berikan tanggapan atas cerita yang ia ungkapkan bukan karena dia berbicara gagap. Memberikan bantuan untuk menyelesaikan kalimat memang diperbolehkan namun harus dengan perhatian bukan kemarahan.
- posisi sejajar
Saat bicara dengan anak sejajar dimana mata saling berhadapan dan biasanya berlutut atau jongkok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anak untuk berbicara dan tidak harus mendongak ke atas. Berikan pandangan yang lembut dengan penuh kasih saying dan jangan menyela pembicaraannya.
- lambat dan tenang
Untuk membantu mengatasi kebiasaan bicara gagap pada anak, sangat perlu mengkondisikan lingkungan anak untuk berbicala lambat dan tenang sehingga anak dapat mencontoh cara bicara dan penyampaian yang benar kepada orang lain.
- suasana yang nyaman
Ciptakan suasana yang menyenagkan dalam rumah dan lingkungan sekolah serta lingkungan tempat tinggal. Suasana yang tenang, tidak terburu-buru, gaduh, dan tidak menunjukan kekhawatiran, akan mengatasi kebiasaan ini.
- menjaga anak dari ejekan
Hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengejek anak, memarahinya dan memberinya julukan tertentu yang menunjukan kebiasaannya atau membiarkan temannya menertawakannya. Hal ini menyakitkan hatinya dan membuatnya stress yang akan mengkuatkan kebiasaannya.
- menjauhkan anak dari kondisi stress
Kondisi stress muncul karena adanya rasa ketidaknyamanan. Buatlah anak merasa nyaman dan carilah sumber stress yang menyebabkan anak tertekan. Kemudian bantulah akan untuk mengatasinya.

Sumber :
Aziz, Rini Utami. 2006. Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh dengan Kebiasaan Buruk. PT. Tiga Serangkai. Solo.

Tidak ada komentar: