Senin, 31 Mei 2010

GAGAP

Gagap atau Shutering adalah anak yang mengalami kebiasaan bicara terputus-putus atau mengulang-ulang suku kata. Hal yang menyebabkan anak menjadi kebiasaan gagap sebagai berikut:
- kesulitan menemukan kata
Anak dibawah umur 6 tahun sedang mengembangkan keterampilan berbicara. Itlah sebabnya mereka tidak lancer dalam berbicara karena mereka sulit menemukan kata yang tepat untuk mengutarakan maksudnya. Dalam hal ini anak-anak binggung dalam mengutarakan perasaan yang dirasakannya sehinga yang muncul adalah perkataan yang diulang-ulang.
- tekanan dari orang tua dan lingkungan
Tekanan yang dilakukan orang tua dan orang lain adalah pada saat mereka sangat memperhatikan cara berbicara anak yang terputus-putus, hal ini akan menyebabkan anak menjadi gugup sehingga menjadikan kebiasaan gagap ini berlanjut bahkan dapat menetap. Berdasarkan para ahli, anak yang gagap terjadi karena pada saat dia berbicara orang tua dan orang-orang disekitarnya memperhatikan dia sehingga dia menjadi semakin gugup dan akhirnya muncullah gagap, ini akibat karena dia mengalami stress.
- hukuman yang terlalu keras
Anak yang sering dimarahi akan mengakibatkan hal ini terjadi. Adanya rasa ketakutan terhadap amarah orang tua serta hukuman yang dia dapatkan menyebabkan ketika mereka diajak bicara atau ditanya yang muncul adalah kata-kata yang terputus-putus dan akhirnya menentap menjadi kebiasaan.
Orang tua yang memiliki anak gagap dituntut untuk lebih sabar dalam mendampinginya. Dengan dilakukannya penanganan yang tepat maka kebiasaan ini akan berkurang atau menghilang. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menangani anak yang gagap dalam bicara, sebagai berikut
- hindari kekesalan dan kekhawatiran
Ketika anak sedang mencari kata-kata sering kali orang tua menunggu dengan kesal dan khawatir, walaupun perasaan kesal dan khawatir tidak diungkapkan kepada anak, anak sangatlah peka dalam hal itu. Hal ini menyebabkan anak menjadi gugup dan khawatir pada saat berbicara.
- merespon maksudnya bukan bicara
Ketika anak sedang mengungkapkan maksudnya tunggulah sampai ia menyelesaikannya kemudian berikan tanggapan atas cerita yang ia ungkapkan bukan karena dia berbicara gagap. Memberikan bantuan untuk menyelesaikan kalimat memang diperbolehkan namun harus dengan perhatian bukan kemarahan.
- posisi sejajar
Saat bicara dengan anak sejajar dimana mata saling berhadapan dan biasanya berlutut atau jongkok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anak untuk berbicara dan tidak harus mendongak ke atas. Berikan pandangan yang lembut dengan penuh kasih saying dan jangan menyela pembicaraannya.
- lambat dan tenang
Untuk membantu mengatasi kebiasaan bicara gagap pada anak, sangat perlu mengkondisikan lingkungan anak untuk berbicala lambat dan tenang sehingga anak dapat mencontoh cara bicara dan penyampaian yang benar kepada orang lain.
- suasana yang nyaman
Ciptakan suasana yang menyenagkan dalam rumah dan lingkungan sekolah serta lingkungan tempat tinggal. Suasana yang tenang, tidak terburu-buru, gaduh, dan tidak menunjukan kekhawatiran, akan mengatasi kebiasaan ini.
- menjaga anak dari ejekan
Hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengejek anak, memarahinya dan memberinya julukan tertentu yang menunjukan kebiasaannya atau membiarkan temannya menertawakannya. Hal ini menyakitkan hatinya dan membuatnya stress yang akan mengkuatkan kebiasaannya.
- menjauhkan anak dari kondisi stress
Kondisi stress muncul karena adanya rasa ketidaknyamanan. Buatlah anak merasa nyaman dan carilah sumber stress yang menyebabkan anak tertekan. Kemudian bantulah akan untuk mengatasinya.

Sumber :
Aziz, Rini Utami. 2006. Jangan Biarkan Anak Kita Tumbuh dengan Kebiasaan Buruk. PT. Tiga Serangkai. Solo.

PERAWATAN

Proses-peoses yang mendasari gangguan kecemasan adalah sama dengan yang terdapat pada orang dewasa, tetapi pendekatan terapi yang digunakan untuk anak-anak berbeda atau juga pendekatan-pendekatan perawatan yang digunakan orang dewasa dimodifikasi karena ada perbedaan mengenai abilitas kognitif atau verbal antara anak-anak dan orang dewasa. Misalnya, terapis tidak duduk dan berbicara dengan anak untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi anak, melainkan terapis mungkin lebih baik menggunakan terapi bermain dimana anak memerankan beberapa masalah atau hal-hal yang belum mampu diungkapkannya secara verbal. Penelitian mengenai efektifitas psikoterapi untuk kecemasan masa kanak-kanak lebih jarang dilakukan dibandingkan untuk kecemasan masa dewasa, tetapi hanya dikemukakan bahwa psikoterapi dapat bermanfaat untuk mengurangi kecemasan pada anak-anak (Casey & Berman, 1985).


Sumber :
Semiun, Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan Mental 2. Kanisius. Yogyakarta.

PENYEBAB

Penjelasan tentang gangguan kecemasan pada masa anak-anak adalah sama dengan penjelasan tentang gangguan kecemasan pada masa dewasa. Pendekatan Psikodinamik mengemukakan bahwa kecemasan tersebut disebabkan oleh konflik-konflik yang belum selesai, dan pendekatan belajar mengemukakan bahwa kecemasan adalah respons yang dikondisikan secara klasik, sedangkan menurut pendekatan kognitif kecemasan itu terjadi karena distorsi-distorsi kognitif dan kepercayaan-kepercayaan yang salah. Pendekatan fisiologis mengemukakan bahwa proses-proses fisiologis adalah penting, dan dengan demikian kecemasan yang terjadi pada anak-anak disebabkan oleh menyangkut masalah-masalah transmisi sinaptik.

Sumber :
Semiun, Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan Mental 2. Kanisius. Yogyakarta.

GANGGUAN KECEMASAN MASA ANAK-ANAK AKAN PERPISAHAN

Gangguan kecemasan akan perpisahan adalah kecemasan dan kekhawatiran yang tidak realistic pada anak tentang apa yang akan terjadi bila ia berpisah dengan orang-orang yang berperan penting dalam hidupnya misalnya orang tua. Ketakutan itu mungkin berpusat pada apa yang mungkin terjadi dengan individu yang berpisah dengan anak itu (misalnya orang tua akan meninggal, atau tidak kembali karena satu alasan lain) atau apa yang terjadi dengan anak itu bila terjadi perpisahan (ia akan hilang, diculik, disakiti, atau dibunuh). Karena alasan tersebut, anak itu enggan dipisahkan dari orang lain, dan mungkin karena itulah ia tidak mau tidur sendirian tanpa ditemani atau didampingi oleh tokoh kesayangannya atau tidak mampu meninggalkan rumah tanpa disertai orang lain. Dalam beberapa kasus, anak mungkin mengeluh terhadap simtom-simtom fisik (misalnya, rasa mual, sakit kepala, sakit perut, muntah-muntah, dsb) atau tidak mau pergi kesekolah semata-mata karena takut akan terjadinya perpisahan bukan karena alasan lain, seperti kekhawatiran akan peristiwa-peristiwa di sekolah.
Selain masalah itu, gangguan rasa cemas akan perpisahan dapat menganggu dan memperlambat perkembangan social anak karena ia tidak mengembangkan independentsi atau belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya. Selanjutnya bila anak dipisahkan (ditinggalkan), ia tidak dapat berfungsi dengan baik karena ia tercekam oleh rasa takut terhadap apa yang terjadi dengan dirinya atau terhadap orang-orang yang berpisah dengannya. Meskipun ia berada bersama dengan orang-orang yang penting bagi dirinya, tetapi fungsi anak itu bisa terganggu karena adanya kecemasan antisipatori terhadap kemungkinan terjadinya perpisahan. Karena merasa sedih yang berlebihan, maka anak itu akan menangis, mengadat, merana, apatis, atau mengundurkan diri secara social pada saat sebelum atau sesudah berlangsungnya perpisahan dengan tokoh yang penting atau akrab dengannya.

Sumber :
Semiun, Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan Mental 2. Kanisius. Yogyakarta.

Gangguan Fonologis

Gangguan Fonologi mencakup masalah dalam artikulasi, atau menghasilkan suara yang merupakan bagian dari bicara. Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Sekitar 3% dari anak-anak pra-sekolah dan 2% dari anak usia 6-7 tahun memiliki kelainan ini, sedangkan yang berusia 17 tahun, hanya 0,5% yang terpengaruh. Penyebab gangguan fonologis pada anak-anak tidak diketahui. Kemungkinan karena komponen genetik, karena sebagian besar anak-anak dengan masalah ini mempunyai saudara dengan kelainan yang serupa.
Gejala :
- Kegagalan bersuara dengan tepat
- Mengganti satu suara lain
- Hilang suara
Terapi wicara dianggap sebagai pengobatan yang paling baik.

Sumber:
- medlineplus dan UMM.
- Videbeck, Sheila L. 2001. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Kedokteran EGC. Jakarta

EKPRESIF-RESEPTIF

Pada gangguan bahasa campuran ekspresif-reseptif ditemukan gejala-gejala gangguan ekspresif yaitu perbendaharaan kata yang tidak jelas terbatas, membuat kesalahan dalam kosa kata, mengalami kesulitan dalam mengingat kata atau membentuk kalimat yang panjang dan memiliki kesulitan dalam pencapaian akademik, dan komunikasi social, namun pemahaman bahasa anak tetap relative utuh juga disertai kesulitan dalam mengerti kata dan kalimat. Ciri klinis penting dari gangguan ini adalah gangguan yang bermakna pada pemahaman bahasa dan ekspresi bahasa.
Gangguan ini biasanya tampak pada umur 4 tahun. Bentuk yang parah pada usia 2 tahun, bentuk ringan tidak terlihat sampai usia 7 tahun atau lebih tua. Anak dengan gangguan bahasa ekspresif-reseptif campuran memiliki gangguan auditorik sensorik atau tidak mampu memproses symbol visual seperti arti suatu gambar. Mereka memiliki deficit dalam mengitegrasikan symbol auditorik maupun visual, contohnya mengenali atribut dasar yang umum untuk mainan truk dan mainan mobil penumpang. Anak dengan gangguan bahasa campuran ekspresif-reseptif biasanya tampak tuli.

Sumber :
Effendi, Dr. Irwan., Dr. Rahmi Lestari. 2008. Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak. Padang.

RESEPTIF

Anak reseptif adalah anak yang paling baik hati dan penuh perhatian. Ia memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan berbagai hal dengan urutan waktu yang teratur dan ia paling tidak suka perubahan. Ia dapat membuat keputusan cepat dan hendaknya ia tidak ditanyai apa yang ia inginkan, apa yang ia pikirkan, atau rasakan. Sebaliknya ia harus diberitahu apa yang harus dilakukannya.
Ia mengenal diri sendiri dari apa yang menurut perkiraan terjadi. Bila anak mengira akan dicintai maka ia akan merasa dicintai. Baginya perlu ada waktu yang ditetapkan untuk makan, untuk tidur, untuk bermain, berkumpul dengan ayah dan ibu dan sebagainya. Ia menghargai penegasan kembali atau dorongan seperti “ Sekarang saatnya melakukan ini…” atau “Sekarang kita akan …”.
Walaupun ia suka diberitahu apa yang harus dilakukannya, ia akan menentang bila dipaksa atau buru-buru melakukannya. Seperti anak sensitive, anak ini memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan sesuatu atau perubahan.

Sumber :
Gray, Jhon Ph. D. 2000. Children are from Heaven, Cara Membesarkan Anak Secara Positif agar Anak Menjadi Kooperatif, Percaya Diri, dan Memahami Perasaan Orang Lain. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Beberapa tanda-tanda encopresis adalah:

o Anak Anda sering kecelakaan BM dan pakaian bernoda.
o Anak Anda mengeluh tentang pakaian terlalu ketat di sekitar pinggang.
o Anda dapat merasakan massa keras di satu sisi perut anak Anda.
o Atau Anda dapat merasakan massa yang berlangsung sekitar bagian luar itu anak perut Anda, seperti U besar terbalik.
o Anak Anda mengatakan sakit memiliki gerakan usus.
o Anak Anda sering terlalu penuh untuk makan, atau muntah setelah makan.
o Anak Anda sering plugs yang toilet ketika mereka memiliki gerakan usus.
o Anak Anda tidak memiliki BM setiap hari.

Sumber:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.medicine.uiowa.edu/cdd/multiple/pdf/EncopresisDiag.pdf&ei=8PL4S4HXItOvrAehvPTUCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CBYQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dencopresis%2B%2522pdf%2522%26hl%3Did%26sa%3DX

Apa yang menyebabkan encopresis?

Potty pelatihan mengajar anak-anak untuk menggunakan toilet. Mereka belajar bagaimana tubuh mereka terasa ketika saatnya untuk pergi ke kamar mandi. Tetapi beberapakali mereka tidak bisa merasakan sinyal. Mereka tidak dapat tahu kapan saatnya untuk menggunakan toilet. Encopresis isn'ta problem “masalah di kepala anak.” Ini "masalah perilaku." Encopresis terjadi karena anak usus besar tidak bekerja cara seharusnya. Kadang-kadang anak tidak pergi ke kamar mandi secara teratur. Tanda titik dua tidak pernah kosong. Gerakan usus, atau tinja, mengisi usus besar. Hal ini dapat mendapatkan keras dan kering. Pergi ke thebathroomcanhurt. Usus besar dan rektum peregangan terlalu banyak. Hal ini dapat menjaga saraf dari kerja normal. Hal ini dapat meregangkan otot sehingga mereka tidak bisa mendorong tinja keluar completely.
Thenthecoloncan 't sinyal otak bahwa sudah waktunya untuk pergi ke kamar mandi. Tinja basah bisa bocor keluar. Mereka mendapatkan masa lalu kering, kotoran keras. Mereka noda anak pakaian dan menyebabkan kecelakaan.

Sumber:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.medicine.uiowa.edu/cdd/multiple/pdf/EncopresisDiag.pdf&ei=8PL4S4HXItOvrAehvPTUCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CBYQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dencopresis%2B%2522pdf%2522%26hl%3Did%26sa%3DX

Apa encopresis?

Kebanyakan anak menggunakan toilet dilatih oleh usia empat. Namun, jika anak Anda terus memiliki banyak kecelakaan buang air besar ini disebut encopresis.

Sumber:
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.medicine.uiowa.edu/cdd/multiple/pdf/EncopresisDiag.pdf&ei=8PL4S4HXItOvrAehvPTUCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CBYQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dencopresis%2B%2522pdf%2522%26hl%3Did%26sa%3DX

Saran-saran berikut ini mungkin membantu :

o Dorong anak Anda untuk minum cairan pada pagi hari dan awal sore. Semakin banyak anak Anda minum, semakin banyak urin ia akan menghasilkan, yang akhirnya akan meningkatkan kapasitas kandung kemih.
o Mencegah cairan minum di malam hari berikut makan malam. Anda membatasi anak cairan asupan sampai 2 ons atau kurang dalam 2 jam sebelum tidur akan menurunkan jumlah urin ia hasilkan di malam hari. Penawaran lembut pengingat tentang asupan cairan yang berlebihan, tapi jangan khawatir tentang menelan beberapa tambahan air.
o Ajari anak Anda latihan peregangan kandung. Beberapa anak memiliki kapasitas kandung kemih kecil, dan latihan tersebut dapat membantu. Memiliki Anda anak berlatih memegang urin sebagai panjang mungkin siang hari, ketika dia mudah akses ke toilet. Ketika ia merasakan dorongan untuk buang air kecil, mendorongnya untuk menunggu suatu tambahan beberapa menit.
o Lindungi tempat tidur dari urin. Anak-anak selama 4 tahun tidak harus memakai popok dan celana plastik, tetapi mereka dapat memakai ekstra-tebal pakaian tidur di samping piyama atau tahan air untuk menjaga lembaran kering. Menempatkan kasur plastik penutup pada kasur akan terus urin dari perendaman.
o Dorong anak Anda untuk mendapatkan sampai dengan buang air kecil di malam hari. Anak-anak dengan kecil mungkin perlu buang air kecil satu atau beberapa kali di malam untuk tetap kering. Pelatih Anda anak harus bangun untuk pergi ke kamar mandi begitu dia merasa dorongan untuk buang air kecil di malam, bukannya mencoba menahan air seni nya sampai pagi. Pada awalnya, anak Anda dapat menemukan ini berguna untuk mengatur jam alarm untuk membangunkannya sampai 3 hingga 4 jam setelah tidur.
o Mengembangkan rutin yang tidak memalukan untuk anak Anda dalam menangani pakaian basah dan lembar. Jauhkan piyama bersih dan handuk pada kursi dekat anak tidur Anda untuk memudahkan baginya untuk mengganti pakaiannya yang basah di malam. Mintalah anak Anda mandi secara teratur di pagi hari untuk memastikan bahwa ia tidak bau urin siang hari. Setuju pada rencana untuk bagaimana anak Anda akan mengurus basah item (misalnya, mencuci mereka, menempatkan mereka dalam mesin cuci atau designat-lain red tempat) untuk mengurangi frustrasi pagi.
o Menanggapi secara positif untuk kering malam dan lembut untuk malam basah. Selain memuji Anda anak untuk malam kering, pujian nya untuk setiap upaya yang dilakukan untuk pergi ke kamar mandi di malam hari, bahkan jika dia basah di pagi hari. Tidak memungkinkan saudara untuk menggoda anak Anda.
o Tempatkan cahaya malam di kamar anak Anda di lorong, dan di kamar mandi, sehingga anak Anda tidak takut untuk pergi ke kamar mandi di malam hari. Pastikan Anda anak mengerti bahwa apa-apa untuk keluar dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi, bahkan jika ia tidak didukung untuk bangun di malam hari sebaliknya.
o Pertimbangkan menggunakan perangkat alarm membasahi tempat tidur. Jika anak Anda berusia 7 tahun atau lebih dan masih mengalami kesulitan bangun untuk pergi ke kamar mandi di malam hari, kecil mengompol ketika indra beberapa tetes air seni mungkin berguna dalam membantu anak Anda bangun di malam hari.
o Ada obat yang tersedia yang dapat sementara membantu anak Anda tetap kering di malam. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang tersebut mungkin resiko dan manfaat dari medications, konsultasikan kesehatan dasar Anda profesional.

Sumber :
Schmitt BD. 1999. Petunjuk untuk Pasien Anak (2nd ed.). Philadelphia, PA: WBSaunders. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.brightfutures.org/mentalhealth/pdf/families/mc/bed_wetting.pdf&ei=Q4z4S9mbB5O3rAe_1qXwCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&ved=0CCcQ7gEwAw&prev=/search%3Fq%3Denuresis%2B%2522pdf%2522%26hl%3Did

ALAT UNTUK KELUARGA

Medical masalah seperti infeksi saluran kemih berulang, kelainan pada saluran kemih, atau dialogbetes dalam beberapa kasus dapat menyebabkan atau memberikan kontribusi untuk mengompol. Anda profesional perawatan kesehatan primer akan anak Anda untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab medis mengompol. Namun, penyebab medis dari tempat tidur jarang basah.
Jika anak Anda mengalami kesulitan dengan enuresis dan tidak memiliki masalah medis yang mendasari, yakinkan dia bahwa mengompol akan lulus dengan usia. Hukuman atau tekanan dapat menunda menyembuhkan dan menyebabkan sekunder masalah emosional.

Sumber :
Schmitt BD. 1999. Petunjuk untuk Pasien Anak (2nd ed.). Philadelphia, PA: WBSaunders. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.brightfutures.org/mentalhealth/pdf/families/mc/bed_wetting.pdf&ei=Q4z4S9mbB5O3rAe_1qXwCg&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&ved=0CCcQ7gEwAw&prev=/search%3Fq%3Denuresis%2B%2522pdf%2522%26hl%3Did

PELATIHAN KANDUNG KEMIH

Kandung kemih pelatihan, di mana setiap hari peregangan dengan mempertahankan dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi kandung kemih kapasitas, telah dilaporkan efektif. Upaya meskipun tidak mendesak cukup tidak menyenangkan baik bagi anak dan keluarga, sehingga kurang pendekatan yang diinginkan. Hypnotherapy telah dilaporkan kepada berhasil dalam kasus-kasus tertentu, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan terhadap penerapan modalitas ini pada skala yang luas. Keputusasaan yang banyak orangtua tentang gejala enuresis membuat mereka rentan dapat dieksploitasi oleh purveyors tinggi-harga, "guaranteed "perawatan yang dasarnya varian dari conditioning treatment. perawatan untuk melembutkan rambut. Orang tua sering bertanya tentang alergi dan kontribusi makanan untuk enuresis, dan edukation tentang bukti yang cukup tersedia di Present lebih berguna daripada baik desensitisasi atau diet manipulasi.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

Psikoterapi

Psikoterapi diindikasikan hanya bila spesifik psychological masalah terkait dengan dimulainya symptom (dalam enuresis sekunder) diidentifikasi atau controlperjuangan antara orang tua dan anak adalah mempertahankan gejala. Tentu saja, enuresis itu sendiri tidak merupakan indikasi untuk psikoterapi luar mendukung konseling disebutkan sebelumnya. Khas gangguan diciptakan dengan enuresis yang mungkin setuju dengan psikoterapi termasuk reaksi situasional dengan berkepanjangan regresif gejala, respon stres pasca trauma, sebuah individuasi pemisahan-konflik antara orang tua dan anak di tempat tidur yang basah adalah fokus, dan nominalticular gangguan impuls remaja.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

Faktor Psikososial

Faktor Psikososial
Enuresis telah dianggap sebagai gejala psikologis gangguan, meskipun kurangnya bukti luar posisi teoritis laporan dan laporan anekdotal. Pada saat yang sama, ada bukti jelas bahwa tingkat gangguan jiwa pada anak-anak dengan enuresis lebih tinggi dari tingkat yang ditemukan dalam kelompok nonenuretic (Shaffer, 1985). Kebanyakan anak enuresis tidak menunjukkan gejala atau perilaku gangguan emosional. Di antara mereka yang dilakukan, ia sering sulit untuk menentukan apakah hubungan antara enuresis dan masalah logis memiliki relevansi etiologi atau baik bersama insidental atau terjadi sebagai respons terhadap gejala enuresis. Bahwa perbaikan psikologis telah tercatat terjadi perawatan yang berhasil setelah enuresis menunjukkan bahwa, setidaknya dalam beberapa kasus, psikologis gangguan adalah sebagai reaksi terhadap gejala tersebut.
Tidak ada bukti bahwa kebalikan-gejala substitusi yang pernah terjadi (tidak ada laporan dalam literatur). Stres dan / atau kecemasan pada kritik masa perkembangan dapat menunda pencapaian kekeringan dengan cara yang mirip dengan efek pada lain developmental tonggak. Meskipun ada penelitian prospektif yang tersedia, baik prematur atau pemaksaan toilet pelatihan dan overindulgent upaya telah diperiksa dalam kaitannya dengan enuresis. Itu gejala telah digambarkan sebagai anak usaha di pembalasan terhadap orang tua atau gejala dari infantilized, tergantung hubungan yang berlebihan pada perawatan pemberi.
Enuresis juga telah dijelaskan dalam berbagai psikiatri sastra sebagai setara masturbatory, sebuah ekspresi biseksual, atau ekspresi somatik dari cacat pada gambar tubuh. Hal ini juga telah dilaporkan kepada appir di kering anak-anak sebelumnya setelah penganiayaan seksual. Mengingat keadaan sekarang pemahaman kita, itu adalah reasonable untuk menyimpulkan bahwa untuk sub kelompok kecil anak- anak dengan enuresis, gejala memiliki psikologis etiologi. Anak-anak yang paling sering memiliki kedua enuresis dan mengalami stres, seperti sewa perceraian, trauma sekolah, pelecehan seksual, dan rawat inap; enuresis mereka adalah gejala regresif respons terhadap trauma stressor.
Pengobatan farmakologis gangguan lain mungkin kembali dalam enuresis sebagai efek samping dari pengobatan yang anak mengambil. Obat-obatan seperti lithium, valproat asam, clozapine, dan teofilin telah dilaporkan menyebabkan enuresis sekunder, meskipun ini adalah efek samping relatif jarang. Situasi lainnya di mana faktor-faktor psikologis dapat dilihat untuk etiologically sentral dalam langka contoh yang disorganisasi keluarga atau mengabaikan memiliki mengakibatkan di sana tidak pernah menjadi upaya yang wajar pelatihan dilakukan di toilet. Anak menyajikan dengan primer enuresis dan tidak ada lain faktor etiologi dilihat Evident penyok di luar sejarah keluarga lalai dan terkait gangguan psikososial.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

PEMBANGUNAN DELAY

Dokter anak umumnya menerima teori developmental menunda atau ketidakdewasaan dalam pencapaian pusat kontrol fungsi kandung kemih sebagai primer ETIology dari enuresis. Starfield (1972) menemukan bahwa kapasitas kandung kemih nasional kurang pada anak daripada saudara nonenuretic kontrol, dan data dinamis pada kontraksi kandung kemih tak terbatas cenderung mendukung kesan bahwa enuresis disebabkan oleh void belum menghasilkan pola. Laporan-laporan lain dari diinsiden berkerut karakteristik fisik menyarankan developmental ketidakdewasaan, termasuk rata-rata yang lebih rendah tinggi dan rendah usia rata-rata tulang, di enuretic daripada nonenuretic anak-anak (Shaffer, 1985).
Akhir seksual pematangan dikaitkan dengan yang lebih tinggi prevalence dari enuresis di kalangan remaja, dan ada lebih besar kejadian enuresis pada anak-anak yang meletakkan dalam pencapaian motor dan bahasa batu juga (Gross dan Dornbusch, 1982). Meskipun mekanisme ini tidak ditentukan di luar asosiasi ini ketidakdewasaan perkembangan tampaknya relevan dalam penyebab enuresis primer bagi banyak anak.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

POLA TIDUR

Orangtua anak-anak dengan enuresis biasanya menggambarkan anak-anak sangat sulit untuk bangun (meskipun orang tua jarang usaha untuk membangunkan anak-anak nonenuretic, yang juga tidur sangat nyenyak). Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa nada keras yang dibutuhkan untuk membangkitkan enuretic dibandingkan nonenuretic anak-anak memberikan dukungan empiris ini observation (Jenkins et al., 1996). Enuresis telah dilaporkan dalam asosiasi dengan gangguan tidur yang spesifik, termasuk narkolepsi dan sindrom apnea tidur, dan dianggap kelainan gairah dari tidur nyenyak (Broughton, 1968).
Serangkaian studi yang dilaporkan dari tidur beberapa laboratorium menunjukkan pola acak pembasahan yang terjadi di semua tahapan tidur dalam proporsi dengan jumlah waktu yang dihabiskan di setiap tahap (Mikkelsen et al., 1980; Norgaard et al 1989.,). Studi tentang Watanabe dan Azuma (1989) dari EEG semalam dan pada pasien enuretic telah mengidentifikasi tiga pola. Salah satu pola, diberi label tipe I, dikaitkan dengan respon EEG terdeteksi untuk distensi kandung kemih (Singkat kebangkitan) dan tidak ada kontraksi kandung kemih menjadi episode enuretic kedepan. Jenis IIa tidak menunjukkan EEG respon apapun dalam menanggapi distensi kandung kemih dan tidak ada kontraksi kandung kemih, pola umum untuk bayi muda.
Jenis IIb subyek enuretic juga menunjukkan tidak ada tanda-tanda gairah pada EEG, tapi tidak stabil cystometrogram selama tidur ini menunjukkan tak terbatas BLADder kontraksi menjelang episode enuretic. Pertanyaan tentang bagaimana sistem mungkin gairah dysfungsional dalam subkelompok anak-anak dengan enuresis kebutuhan eksplorasi lebih lanjut, meskipun pada saat ini tidur gangguan tidak dapat didefinisikan sebagai faktor etiologi utama dalam enuresis.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

ASPEK GENETIKA

Genetika diragukan lagi memainkan peran dalam klinis penyajian enuresis. Bakwin (1973) menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan 15% kejadian enuresis pada anak-anak dari keluarga nonenuretic, 44% dan 77% anak adalah enuretic ketika salah satu atau kedua orang tua, masing-masing, adalah enuretic. Sekitar sepertiga dari ayah dan seperlima ibu dari anak-anak dengan enuresis adalah enuretic diri sebagai anak-anak. Hal ini, pada kenyataannya, biasa untuk anak dengan nokturnal enuresis primer fungsional tidak memiliki kerabat dekat yang juga enuretic. Kembali persen studi keterkaitan Skandinavia telah mengidentifikasi untuk enuresis pada kromosom 13 (ENUR 1) dan pada kromosom 12, meskipun hubungan baik lokus ke patofisiologi enuresis masih belum diketahui (Arnell et al., 1997; Eiberg et al., 1995).
Studi-studi ini juga mengkonfirmasi heterogeneity dari enuresis, menunjuk ke tak terelakkan conflicting temuan dan tanggapan yang berbeda-beda di klinis studi. Pengembangan dan mungkin bahkan tidur aberrations anak-anak dengan enuresis (dijelaskan di bawah) mungkin manifestasi dari predisposi-sama genetikkasi.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

DEFINISI

Enuresis didefinisikan dalam DSM-IV-TR sebagai repakaian peated void urine ke tempat tidur atau setidaknya dua kali per minggu selama paling sedikit tiga bulan berturut-turut seorang anak yang setidaknya 5 tahun. The DSM-IV-TR definisi juga mempertimbangkan anak yang akan enuretic jika frekuensi atau durasi kurang, tetapi ada yang terkait marabahaya atau penurunan fungsional enuresis. Nocturnal mengacu pada void selama tidur; enuresis diurnal mendefinisikan pembasahan saat terjaga enuresis. Primer terjadi pada anak yang tidak pernah kering secara konsisten melalui malam, sedangkan enuresis sekunder mengacu pada resumpsanaan pembasahan setelah setidaknya 6 bulan kekeringan.

Sumber:
J.AM.ACAD. ANAK ADOLESC. Psikiatri, 43:12, desember 2004.

Senin, 17 Mei 2010

Disentegrasi Masa Kanak-kanak

Pada disentegrasi masa kanak, hal yang mencolok adalah bahwa anak tersebut telah berkembang dengan sangat baik selama beberapa tahun, sebelum terjadi kemunduran yang hebat. Gejalanya biasanya timbul setelah umur 3 tahun. Anak tersebut biasanya sudah bisa bicara dengan sangat lancer, sehingga kemunduran tersebut menjadi sangat dramatis. Bukan hanya bicaranya yang mendadak terhenti, tetapi juga ia mulai menarik diri dan keterampilannya pun ikut mundur. Perilakunya menjadi sangat acuh dan juga timbul perilaku berulang-ulang dan stereotipik, seperti gejala yang ditunjukan oleh anak Autis.
Gangguan ini lebih umum terdapat pada anak laki-laki yang berlangsung sepanjang hidup. Ciri-ciri utama dari gangguan ini adalah:
1. sesudah anak mengalami perkembangan normal dalam berkomunikasi, hubungan social, permainan dan tingkah laku adaptif sampai usia 2 tahun, maka disusul oleh regresi yang berat dan hilangnya keterampilan-keterampilan tersebut sebelum usia 10 tahun.
2. hilangnya pengendalian buang air besar atau kecil dan kadang-kadang disertai dengan kemerosotan pengendalian motorik.
3. hilangnya minat atau perhatian terhadap lingkungan.
4. adanya manerisme motorik yang stereotipis dan diulang-ulang.
5. kekurangan interaksi social dan komunikasi yang sama dengan autisme, dan terjadi retardasi yang berat.
6. dalam hal tertentu gangguan ini mirip dengan dementia pada orang dewasa, tetapi berbeda dalam 3 hal yakni:
a. tidak ada bukti terjadinya penyakit atau kerusakan otak organic
b. kehilangan keterampilan, tetapi kemudian dapat mengalami perbaikan.
c. Gangguan fungsi social dan komunikasi memiliki kualitas yang lebih mirip dengan autisme daripada kemunduran intelektual




Sumber:
o Monika dan Fidelis E. Waruwu. 2006. Jurnal Provitae Vol 2. Universitas Tarumanagara. Jakarta.
o Semiun, Yustinus, OFM. 2006. Kesehatan Mental 2. Knisius. Yogyakarta.

Sabtu, 15 Mei 2010

Gangguan Asperger

Asperger merupakan spektrum autisme gangguan. Ini adalah hasil dari disfungsi bagian tertentu dari otak dan saraf sistem. Disfungsi ini secara signifikan merusak cara individu berhubungan dengan lainnya orang, informasi proses, dan membuat rasa lingkungan mereka.
Individu dengan gangguan Asperger menunjukkan ditandai gangguan sosial dan keterampilan komunikasi, telah luar biasa kuat dan kepentingan sempit, dan mungkin berperilaku dan berulang-ulang cara tidak fleksibel. Banyak orang juga pengalaman indrawi (misalnya masalah dengan sentuhan, rasa, atau bau) dan halus dan kesulitan motorik kasar (Misalnya kikuk dan kurang terkoordinasi gerakan dan postur yang tidak biasa).
Gangguan Asperger berbeda dari autis kekacauan di awal pidato umum berkembang dalam batas normal (tunggal kata yang digunakan oleh umur 2 dan frase pada usia 3). kemampuan Intelektual secara luas rata-rata, meskipun spesifik kekuatan dan kelemahan yang umum. Meskipun tidak ada obat, banyak individu membuat kemajuan yang signifikan dari waktu ke waktu, terutama jika belajar kekuatan dan kepentingan individu diakui dan dipelihara.
Bentuk dari gangguan Asperger adalah sebagai berikut:
Penurunan Sosial
Mungkin termasuk kesulitan dengan:
• pemahaman situasi sosial - dapat menjadi bingung atau tertekan
• pemahaman orang lain pikiran dan perasaan (Empati)
• membentuk dan mempertahankan persahabatan
• sosial dan imajinatif bermain
• mengambil bagian dalam "obrolan ringan"
• memulai dan mempertahankan percakapan
• menilai kelayakan sosial kata-kata dan tindakan
Komunikasi gangguan
Mungkin termasuk:
• terbatas pemahaman dan penggunaan non-verbal komunikasi (misalnya ekspresi wajah terbatas dan gerak-gerik)
• kontak mata biasa
• tidak biasa dan sering monoton kualitas vokal
• bertele-tele, berulang-ulang pidato
• monolog daripada dialog percakapan gaya
• kecenderungan untuk memberikan terlalu banyak atau tidak cukup informasi
• kesulitan dengan bahasa non-harfiah (misalnya slang, humor, sarkasme)
Terbatas dan berulang kepentingan dan perilaku
Mungkin termasuk:
• luar biasa kuat, intens dan kepentingan sempit
• resistensi terhadap perubahan; preferensi untuk rutinitas
• berulang tema dalam cerita, seni dan bermain
Kerentanan emosional
• risiko kecemasan dan / atau depresi simtomatologi
• pada waktu, kecemasan dapat mendasari amukan dan ledakan agresif
Kemungkinan kognitif dan gangguan belajar
Mungkin termasuk:
• cacat spesifik belajar meskipun IQ normal
• pemahaman kosakata relatif miskin menggunakan
• kesulitan dengan menulis cerita imajinatif
• miskin organisasi dan keterampilan pemecahan masalah
• masalah pemrosesan bahasa lisan, terutama apa yang abstrak atau kompleks
• kesulitan memilih penting dari penting informasi, kecenderungan untuk fokus pada detail; masalah melihat 'gambaran besar'
Common sensorik dan motorik kesulitan
Mungkin:
• sensitivitas (baik atas atau di bawah sensitif) secukupnya, sentuhan, penglihatan, penciuman, suara, suhu dan nyeri
• otot nada rendah
• postur biasa
• kikuk atau gerakan canggung
• gerakan motor berulang (misalnya menjentikkan jari, tangan melambai-lambai, goyang dan berjalan mondar-mandir)
Kemungkinan bidang kemampuan khusus
• gaya belajar visual yang kuat
• bekerja dengan baik di terstruktur, rutin lingkungan
• sangat baik memori untuk fakta
• keahlian di bidang minat
• pemikir logis; mungkin unggul di bidang komputer, matematika dan ilmu-ilmu
• kekuatan hafalan belajar
• perhatian terhadap detail dan fokus yang berkelanjutan di bidang bunga


Sumber:
Aspek. 2006. Asperger Disorder. http://www.autismnsw.com.au/publications/AspergersDisorder.pdf

Jumat, 14 Mei 2010

Reet Syndrome

Sindrom Rett adalah serius dan global gangguan perkembangan yang mempengaruhi pusat sistem saraf. sindrom Rett telah diamati terjadi secara eksklusif pada anak perempuan selain itu, penyakit juga homogenitas kompatibel dengan kelainan genetik.

Mulai yang terjadi antara 1 dan 3 tahun. Tahap ini dicirikan oleh:
• cepat perilaku regresi dan kerusakan;
• kehilangan keterampilan tangan tujuan;
• kejang krisis;
• tangan stereotypies;
• autistik manifestas
• hilangnya kemampuan bahasa;
• canggung gerakan;
• insomnia;
• perilaku mutilasi diri
Tahap ini berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Relatif Stabil dimulai antara 2 dan 10 tahun dan ditandai oleh:
• keterbelakangan mental yang berat;
• regresi ciri-ciri autistik;
• perbaikan dalam interaksi sosial;
• kejang krisis;
• stereotypies tangan karakteristik;
• kelenturan, ataksia, apraxia;
• disfungsi pernapasan.
Tahap ini berlangsung dari beberapa bulan ke beberapa tahun.

Tahap akhir pada kerusakan motorik dimulai setelah 10 tahun dan dicirikan oleh:
• kehilangan fungsi motor (kursi roda);
• skoliosis, atrofi otot, kekakuan;
• ditandai piramidal dan ekstra-piramidal gejala;
• retardasi pertumbuhan;
• tidak adanya bahasa;
• peningkatan kontak mata;
• epilepsi kurang parah;
• gangguan trofik.
Tahap ini berlangsung selama beberapa tahun
Tidak ada pengobatan etiologi tersedia. Meskipun demikian, perawatan simtomatik harus diusulkan bila diperlukan (obat anti-epilepsi, spesifik pemantauan untuk skoliosis, cukup gizi asupan, terutama asupan kalsium ...). Selain itu, terapi pendidikan harus disesuaikan dengan tiap anak yang terkena dampak. Asosiasi Prancis Rett sindrom Rett memberikan bantuan berharga dalam materi.

Sumber :
Mancini J. Rett syndrome. Orphanet Ensiklopedi, Maret 2004 http://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-Rett.pdf.