Senin, 12 April 2010

KEMAMPUAN yang TERBATAS untuk MEMAKNAI GESTUR ATAU GERAKAN ISYARAT

Serangkaian pengujian kognitif belakangan ini menguatkan kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan pemaknaan ini. Pengujian dirancang dengan cara yang sama dengan yang sebelumbya, dilakukan dengan 3 kelompok : satu kelompok anak autis, satu kelompok cacat mental dan satu kelompok lagi terdiri dari anak-anak biasa dengan usia mental 5 tahun.

Peneliti mendapati bahwa anak-anka penyandang autisme menggunakan gesture “instrumental” sama banyak dengan yang digunakan oleh 2 kelompok lainnya. Gestur-gestur ini sangat “ikonis”(sangat jelas antara gambar dan makna). Maknanya ditemukan dalam perluasan persepsi itu sendiri, tidak terlepas dari gestur tersebut.

Ketika rangkaian kedua, yaitu “gestur ekspresif” diujikan para peneliti menemukan bahwa anak autisme tidak memakainya sama sekali walaupun anak biasa khususnya mereka yang menyandang Down syndrome tidak memiliki kesulitan dalam penggunaannya. Sebagai contoh “kami adalah dua sahabat”, tangan yang memeluk bahu adalah gestur yang tidak pasti, mungkin anak penyangdang cacat agak sedikit kesulitan untuk membacanya namun pada anak autis gagal.

Pada akhirnya gestur-gestur yang menyebabkan masalah pad anak-anak autis ini adalah gesture yang mengekspresikan perasaan mereka. Anak autisme memiliki kesulitan untuk dapat memahami perasaan manusia, jadi kadang-kadang mereka tampak tidak berperasaan kepada kita, ini merupakan bagian kecatatan kognitif mereka.

SUMBER :
Peethers, Theo. 2004. Panduan Autisme Terlengkap. Dian Rakyat. Jakarta.

Tidak ada komentar: