Senin, 12 April 2010

AUTISME dengan CACAT MENTAL dan AUTISME SAJA: APA BEDANYA?

Semula orang tudak menyadari bahwa autisme dan cacat mental berjalan seiringan. Dalam sebuah penelitian seorang anak laki-laki autistic berusia 4;6 tahun menggambar tes PEP, dan tes ini menguji perkembangan kemampuan meniru, pemahaman, ekspresi verbal/lisan, keterampilan motorik kasar dan halus, persepsi atau daya tahan paham, koordinasi mata dan tangan pada anak-anak penyandang autisme berusia antara 1 sampai 12 tahun. Ini merupakan tes yang terstandarisasi, yang berarti hasil tes ini dapat mengetahui anak-anak penyandang cacat mental, jadi tes ini dapat menbandingkan perkembangan seorang anak penyandang autis dengan anak normal.

Perkembangan seorang anak penyandang cacat mental akan jauh lebih lamban daripada anak normal. Autisme berpasangan dengan cacat mental dapat dilihat dari bidang komunikasi dan pemahaman sosialnya. Itulah yang kita maksudkan ketika mengacu pada “gangguan kualitatif” dari perkembangan komunikasi dan interaksi social. Kesulitan-kesulitan tersebut tidak dapat dijelaskan berkaitan dengan usia mental yang lebih rendah saja. Disini anda menghadapi bukan saja perkembangan yang lebih lamban namun juga perkembangan yang berbeda, termasuk jenis kognisi yang berbeda.

SUMBER :
Peethers, Theo. 2004. Panduan Autisme Terlengkap. Dian Rakyat. Jakarta.

Tidak ada komentar: