Rabu, 18 November 2009

Kenapa orang senang mudik?

Mudik, kata ini sering kita dengar pada saat dekat dengan perayaan hari raya besar Agama. Mudik adalah istilah untuk individu atau sekelompok individu untuk pulang ke daerah asalnya, dimana dia dilahirkan atau dibesarkan. Mudik dilakukan oleh para individu yang sudah lama merantau dan biasanya mereka merantau untuk bekerja atau kuliah.
Sebagian orang mengalami mudik minimal 1 x selama 1 tahun. Mudik dilakukan pada saat hari raya besar agama, misalnya hari raya agama Islam atau sering disebut “Lebaran”. Hari raya ini menjadi berita utama yang beritanya harus up date agar para pemudik dapat mudik dengan lancar dan selamat sampai tujuan. Berita ini harus selalu disiarkan 1 minggu sebelum lebaran dan 1 minggu sesudah lebaran.
Orang-orang setiap tahun berbondong-bondong untuk mudik, padahal mereka tahu rasanya mudik seperti apa : macet, panas dan melelahkan tetapi mereka tetap melakukan acara mudik tersebut karena mereka berfikir kalau sudah sampai pasti rasa lelah itu hilang karena bertemu dengan sanak saudara dan orang tua mereka atau kakek-nenek mereka.
Moment ini juga digunakan untuk berziarah kemakam orang tuanya atau kakek-nenek mereka ini bagi mereka yang orang tuanya atau kakek-neneknya sudah wafat. Terkadang walaupun orang tua atau kakek-nenek mereka sudah wafat, mereka tetap saja mudik, ini terjadi karena sebagian dari mereka berpendapat bahwa kalau lebaran itu harus pulang selama kita mampu karena hanya itu obat yang dapat menyembuhkan kerinduan pada kampung halamannya. Moment ini juga digunakan untuk berwisata kuliner di kota kelahiran mereka, jadi mereka pulang bukan hanya untuk bertemu dengan sanak saudara mereka, mereka juga melepas kangen dengan makanan khas yang ada di daerah tersebut.
Dapat dikatakan bahwa “kenapa orang senang mudik?”, ada beberapa factor :
• Karena ingin bertemu dengan sanak saudara serta ibu-bapak dan kakek-nenek.
• Karena ingin berziarah kemakam orang tua atau kakek-nenek.
• Karena ingin melepas kangen terhadap kampung halamannya serta ingin berwisata kuliner untuk melepas rasa kangen dengan masakan khas daerah tersebut.
dan para pemudik juga tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan selama perjalanan mudik missalnya macet dan panas. Hal ini terjadi karena pikiran dan perasaan mereka senang dengan apa yang nanti mereka dapatkan sesudah sampai disana, sehingga mereka tidak memperdulikan kesusahan yang dirasakan selama mudik.
Pokok bahasan diatas dapat mengajarkan bahwa jika kita berpikir positive dan melakukan hal dengan perasaan senang maka hal tersebut akan menjadi indah walaupun terdapat rintangan yang sulit. Intinya kita harus melakukan sesuatu itu dengan hati yang senang dan jangan terlalu banyak mengeluh karena jika kita banyak mengeluh pasti hal yang akan kita lakukan itu menjadi terasa sangat sulit dan merasa tidak mampu namun jika kita melakukannhya dengan perasaan yang senang maka akan terasa lebih mudah untuk melakukan suatu hal atau menggapai sesuatu.

2 komentar:

retha mengatakan...

dampak psikologis mudik pa del??

delsy mengatakan...

damapk psikologisnya kl menurut saya ada positiv dan negativ
positiv: dalam perjlnn mudik kita sdh mulai bs membayangkan apa yg akan kita lkkan jika sdh sampai dkampung halman,
negativ: strees kl macet, kalau sudah cape' emosinya tinggi dan akhirnya sensitif