Rabu, 30 September 2009

Kesehatan Mental

FOBIA

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan secara terus menerus pada sesuatu hal. Fobia dapat dikatakan sebagai penghambat kehidupan karena ada beberapa jenis fobia yang mengharuskan seseorang tetap berdiam diri dirumah agar dia tidak merasa ketakutan yang berlebihan.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan untuk mengendalikan rasa takut. Apabila dia terpapar dengan fobianya maka akan terjadi Fiksasi. Fiksasi adalah keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidakmampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya, misalnya terjadi reaksi panic, gemetar, nafas pendek dan cepat, jantung berdebar, keringat dingin, ingin muntah, kepala pusing, tidak mampu bergerak atau bahkan sampai pingsan.

Ada beberapa macam fobia, yang mungkin dianggap oleh orang normal adalah hal yang biasa atau “lumrah”. Hingga terkadang mereka menganggap seseorang tersebut terlalu berlebihan. Macam-macam fobia tersebut antara lain:

  • Cenophobia, yakni takut pada ruangan yang kosong
  • Lyghophobia, yakni takut akan gelap
  • Schlionophobia, yakni takut pada sekolah
  • Hyperphobia, yakni takut akan ketinggian
  • Hydrophobia, yakni takut pada air
  • Photophobia, yakni takun akan cahaya
  • Panophobia, yakni takut akan segalanya

Seseorang yang mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi. Hal tersebut dikarenakan tidak memiliki tempat untuk melepaskan emosi ditempat yang tepat. Setiap kali seseorang berinteraksi dengan hal yang dia takuti atau cemaskan mereka akan mundur atau menghindarinya.


Ketakutan yang tidak diatasi dari awal berpotensi menimbulkan emosi negative yang secara terus menerus ditekan kembali dibawah sadar (represi). Pola respon tersebut akan terus berkembang terhadap fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat.

Walaupun pola tersebut terlihat sepele tetapi pola itu akan terus menerus dipakai untuk merespon masalah lainnya, itulah sebabnya seorang penderita fobia semakin retan dan semakin tidak berproduksi.

Biasanya sipenderita tersebut diberi obat-obatan yang berguna untuk menenangkan dirinya jika dia merasa ketakutan, tetapi obat-obatan ini tidak terlalu bermanfaat karena ini hanya berlaku untuk jangka pendek. Obat-obatan ini juga kuarang efektif oleh orang yang menderita fobia spesifik.

Psikoterapi adalah metode yang dilakukan agar sipenderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi terjadinya fobia. Salah satu Psikoterapi yang digunakan adalah terapi pemaparan, dimana sipenderita dihadapkan terhadap sesuatu yang dia takutkan secara bertahap sehingga rasa takut itu secara tidak langsung akan berkurang karena telah terbiasa dengan keadaan atau hal tersebut (proses habituasi).

SUMBER

http://medicastore.com/penyakit/253/Penyakit_Ketakutan_Fobia.html

Tidak ada komentar: